Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2014

Si(apa) Cantik Itu?

"Aduuh, gue dandan dulu ya biar keliatan cantik", kata seorang perempuan diujung rumah sana. "Suatu saat nanti, kelak saya akan mendapatkan kekasih yang lebih cantik darimu!!!", kata seorang lelaki yang sedang bertengkar dengan kekasihnya disebrang sana. Percakapan disebuah rumah yang dihuni oleh sepasang pengantin yang masih muda, "Ayah, anak kita perempuan, semoga kelak menjadi wanita yang cantik dan baik yah?", sang istri bercakap dengan suami, si ayahpun menjawab dengan penuh ikhlas dan harap, "amiiiin ya bunda". Disebuah kereta, sepasang kekasih sedang memanja mesra dengan kata-kata gombalnya, "yank, kamu tuh wanita tercantik yang pernah aku miliki". Sesungguhnya si(apa) cantik itu? Semua orang memilih, memilah, berebut, mencari, mendapatkan, menjadi si 'cantik' itu. Mari kita telaah bersama menurut realita yang terlihat dalam kasat pandang kita sehari-hari: cantik pada zaman kekinian sepertinya telah mengalami penyempita

Selamat Jalan Embah Sahal Mahfudz

Fajar terasa sangat panjang. Dingin meyelimuti pagi ini, sangat terasa sampai tulang. Hujan sejak dini hari tadi terus mengguyur berbagai daerah di Tanah Air. Awan putih memudar menjadi hitam pekat merata. Matahari seolah enggan menampakkan sinarnya, menghilang tak berbekas. Tanah-tanah basah merata sampai tiap-tiap sudut rumah, tanpa ada celah kosong untuk semut-semut bersembunyi. Tumbuh-tumbuhan menyerah air terlalu berlebihan, banyak beberapa bunga yang layu membusuk, yang lain masih segar mempesona. Hari ini Ibu Pertiwi menangis. Kehilangan (lagi) satu Putera Bangsanya. Ribuan malaikat turun ke Bumi menyambut kepergian Pahlawan Bangsa tersebut. KH. Sahal Mahfudz, tokoh kharismatik Nahdlatul Ulama yang dikenal santun dan ramah tersebut telah berpulang, wafat dengan tenang dini hari tadi 24/01/2014. Almarhum yang lazim disapa Embah tersebut adalah salahsatu panutan bagi keluarga besar NU. Indonesia kehilangan Fuqoha terbaiknya, ribuan doa per detik terus ikut mengiringi kepergianny

Tulisan Nganggur di KFC

Sebenarnya, apa yang salah dari setan? Bukankah ia sudah membuat perjanjian dengan Tuhan bahwa ia hanya menggoda umat manusia? Hanya menggoda !! Selebihnya manusia itu sendiri yang menentukan, sepenuhnya. Namun banyak manusia yang memojokan setan, men-judge setan sepenuhnya bersalah dalam setiap dosa manusia, kesalahan manusia. Ketika gagal dalam hal apapun, contoh, ia berkata: "setan !!! Nilai ujianku kecil". "Setan!!! Hidupku tidak pernah sejahtera". Begitu pula dengan anjing. Apa yang keliru dari anjing? Disetiap kesalahan manusia, hewan yang satu ini selalu menjadi tersangka pertama dalam kesalahannya. Contoh: "Anjing, saya terlambat masuk kerja", "kenapa jalanan selalu macet, anjing?". Emangnya apa yang salah dari anjing. Saya Mimo. Saya manusia, tapi banyak orang mengatakan saya itu setengah setan, dan setengah orang gila. Tak apalah, karena setan ataupun orang gila tak pernah bersalah. Sekali lagi, segala sesuatu yang terjadi adalah ak

Cicak vs Kupu-kupu

Hujan masih mengguyur Kota Berintan - Cirebon. Sejak siang tadi hujan tak henti-hentinya membasahi Kota tersebut. Disebuah rumah, yang dihuni oleh beberapa mahasiswa yang sedang bermalas-malasan dampak dari musim hujan dikunjungi oleh beberapa hewan yang sedang mencari tempat bersembunyi dari dingin. Seekor kucing yang yang terus menerus mengeong sambil keluar masuk dapur, mencari tempat hangat. Juga seekor kupu-kupu yang juga ikut berteduh, terbang menuju ruang tengah dan hinggap tepat disebelah lampu menyala, dan akhirnya si kupu-kupu mendapatkan posisi nyaman: hangat. Cicak-cicak berkeluaran dari sarangnya, tampaknya rumah cicak tersebut diserang oleh hawa dingin. Ada kejadian menarik yang sebelumnya pernah terjadi. Seekor cicak sedikit demi sedikit menghampiri kupu-kupu yang sedang menghangatkan diri. Diserangnya kupu-kupu tersebut dari arah belakang. Tampaknya si cicak merasa terganggu dengan keberadaan kupu-kupu, seakan daerah kekuasaanya terjajah. Diatap rumah terjadi pertemp

- A PLUR - (Peace, Love, Unity, and Respect), sebuah Harapan

-         A PLUR - (Peace, Love, Unity, and Respect), sebuah Harapan Oleh: Asep Rizky Padhilah Pagi ini terasa ada suatu hal yang berbeda. Mulai dari kamar tidurku yang segalanya tertata rapih, baju-baju yang tersusun didalam lemari, buku-buku yang berbaris rapih di rak, dan saat ku buka jendela kamar terasa udara yang lain dari biasanya yang sengaja atau tidak terhirup hingga masuk kedalam paru-paru dan jantung, menyebar keseluruh tubuh melalui peredaran darah – sejuk. Kamarku ibarat “surga” yang sempurna pada pagi ini yang memberikan energi positif dan membiaskan mimpi burukku semalam. Aku keluar menuju ruang keluarga, mamah dan papah pun tak seperti biasanya. Mereka duduk berdampingan di meja makan sembari menyapaku dengan segelas teh susu hangat dan telor setengah matang. Mereka begitu romantis dimeja makan, saling suap-menyuapi seperti jaman pacarannya mereka dulu, atau biasa kita sebut “cinta monyet” . Setelah kuhabiskan sarapan itu dengan lahap ku pamit dengan

Kita untuk Indonesia: Refleksi Hari Pahlawan

Kita untuk Indonesia: Refleksi Hari Pahlawan Oleh: Asep Rizky Padhilah* “Siumanlah dari pingsan berpuluh-puluh tahun. Bangkitlah dari nyenyak tidur panjangmu, sungguh negerimu ini adalah dari penggalan surga, surga seakan-akan pernah bocor dan mencipratkan kekayaan dan keindahannya, dan keindahannya adalah bernama Indonesia Raya.” (Emha Ainun Nadjib) Lagi, Bangsa Indonesia merayakan hari besarnya, yakni peringatan 10 November. Hari yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Peristiwa yang bersejarah bagi Bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dengan bertarung melawan penjajah Inggris. Bung Tomo, salah satu pahlawan revolusioner yang sangat menggebu-gebu membangkitkan semangat seluruh rakyat Indonesia, menyadarkan pandangan bahwa ‘sekali merdeka, tetap merdeka’. Beliau juga mengatakan bahwa “lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka, semboyak kita tetap: Merdeka atau mati !”. Dari kalangan Kiyai, KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Wahab Hasbullah, menggerakan santri-sa