Langsung ke konten utama

Pelantikan Himasos: Coretan Wasiat Terakhir Demisioner Himasos 2013-2014




Jumat terakhir dibulan Maret 2014, tersimpan sebuah harapan besar kepada adik-adik mahasiswa jurusan IPS IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Diadakannya pelantikan dan raker HMJ Himasos, Himpunan Mahasiswa Sosial. Sebelumnya Zaki Zamzami terpilih sebagai ketua umum Himasos 2014-2015.

Diawali dengan hal yang mengagumkan, lantunan ayat suci al-Qur'an, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Himasos, tradisi turun temurun yang sudah seharusnya dipertahankan. Dilanjutkan dengan hal yang tidak biasanya, penampilan bakat dari seorang mahasiswi IPS, Ega, dengan mengenakan kerudung berwarna-warni dan almamater khas kampusnya yang berwarna hijau, menyanyikan lagu

Pelantikan berlangsung, pengurus Himasos dengan khidmat mengikuti kata-kata sakral yang diucapkan oleh Ketua Jurusan, Bapak Nuryana, M.Pd. Teringat satu periode sebelumnya, ketika saya (juga) melakukan hal yang demikian. Wahyono Annajih dan Imun Muntaha Hilmi, juga saya ikut menyaksikan pelantikan Zaki.

It's not the end, it's just the begenning. Akhir dari kepengurusan saya, berlanjut kepada Zaki, ini merupakan awal terbentuknya sebuah lembaran baru melanjutkan perjuangan yang harus ditadisikan oleh kepengurusan yang baru. Lakukanlah, bergeraklah, berjuanglah, adik-adikku yang baik. Satu periode merupakan waktu yang sangat singkat, jangan lengah, jangan lelah. Tapi disisi lain satu periode waktu yang lama, keluarkanlah talenta kalian, kreatifitas kalian, bakat, serta jiwa organisatoris yang dapat merangkul semua angkatan bawah sehingga terciptanya nuansa akademik yang harmonis.

Jadilah orang yang berguna bagi orang lain, jadikanlah Himasos sebagai tempat untuk menumbuhkembangkan potensi kalian, perbanyak jaringan dan komunikasi dengan organ intra lain.
Jaga nama baik Himasos dan jurusan IPS.

Salam, Asep Rizky Padhilah
Tetap mengagumkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Menggapai Impian

R esensi B uku M enggapai I mpian Oleh: Asep Rizky Padhilah A.     IDENTITAS BUKU       a.        Judul buku                  : Menggapai Impian.       b.       Penulis                         : Masriyah Amva.       c.        Penerbit                       : Kompas.       d.       Cetakan                       : September 2010.       e.        Tebal Halaman            : 288 halaman.       f.        Jenis cover                   : Soft cover.       g.       Dimensi (PxL)             : 140x210mm.       h.       Kategori                      : Islam.        i.         Teks bahasa                 : Indonesia. B.      Biografi Pengarang. HJ. MASRIYAH AMVA, lahir pada 13 Oktober 1961 di sebuah kampong pesantren di Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Semasa kecil ia dididik langsung oleh ayah-ibunya, KH. Amrin Hannan dan Hj. Fariatul’Aini yang sehari-hari menjadi pengasuh utama pesantren mereka. Kedua kakeknya, K.H. Amin dan K.H.

Pengamatan di Keraton Kacirebonan

PEMBAHASAN A.     Sejarah Keraton Kacirebonan. Keraton Kacirebonan menurut sumber catatan sejarah Keraton, didirikan oleh Pangeran Raja Kanoman pada tanggal 13 Maret 1808. Pangeran Raja Kanoman adalah seorang putera dari Sultan Kanoman ke IV yang bergelar Amirul Mu’minin Sultan Muhammad Khairuddin.   Pernikahan Pengeran Raja Kanoman dengan permaisurinya yang bernama Ratu Sultan Gusti Lasminingpuri mempunyai seorang putera yang bernama Pangeran Raja Hidayat beserta keturunannya meneruskan tradisi Keraton Kacirebonan secara turun temurun sampai sekarang. Pada tahun 2008 Keraton Kacirebonan genap berusia 200 (Dua ratus) tahun. Berdirinya Keraton Kacirebonan berawal dari perlwanan Pangeran Raja Kanoman terhadap Penjajah Belanda, sehingga beliau di buang ke Ambon dan kehilangan hak-haknya sebagai seorang putera sultan. Di buangnya Pangeran Raja Kanoman ke Ambon ternyata tidak menyurutkan api perlawanan para pengikut setianya di Cirebon, yang menuntut di pulangkannya kembali Pangeran Raja

Gadis Kerudung Putih

Gadis Kerudung Putih Oleh : Asep Rizky Padhilah Ilustrasi Baju putih garis-garis dan jilbab putih yang ia pakai selalu mengingatkanku kepadanya, begitu menawan dan anggun ^,^. Dan kerudung coklat menutupi rambutnya yang membuatku pantang tuk melupakannya ketika ia pertama kalinya menjengukku ketika ku sakit dalam kesendirian dirumah. Ia lah wanita pertama yang kuberi sebuah penghargaan terbesar dalam hidupku. :) Sungguh begitu nyaman ku didekatnya, saat itu ku duduk disampingnya tanpa mengucapkan sepatah katapun, hanya senyuman kecil yang ia layangkan. Senyuman itulah yang selalu ku ingat. Sungguh tiada duanya, bagaikan suatu keindahan dunia yang menakjubkan. :). Saat itu ibaratkan rasa sakit yang kurasakan telah terobati oleh seorang suster cantik yang turun dari langit ke tujuh. Apalagi ketika ku tertidur dipangkuannya. Ingin rasanya ku mengulang kejadian itu. Aku merasakan suatu percikan kecil yang aneh dalam diriku, yang membuat hatiku berdetak tidak seperti biasanya. Kuketahu